Monumen Kebulatan Tekad di Rengasdengklok Karawang, Abadikan Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Bentuk monumen cukup unik. Terdapat empat bulatan seperti telur di samping bulatan besar yang dipuncaknya terdapat tangan kiri mengepal. Sedangkan 4 bulatan mewakili empat penjuru mata angin. Empat sudut terdapat ornamen runcing simbol bambu runcing, senjata yang digunakan pejuang saat melawan penjajah.
Sementara tangan kiri mengepal itu melambangkan tekad para pejuang untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Di bagian depan penyangga bulatan bertuliskan 17 Aug 1945 itu terdapat Naskah Proklamasi. Di sisi belakang monumen terdapat relief yang menggambarkan perjalanan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Karena puncak menara berupa tangan kiri mengepal, warga Karawang kerap menyebut Monumen Kebulatan Tekad dengan Tugu Peureup yang bahasa Sunda berarti kepalan tangan.
Di belakang tugu, terdapat relief yang menggambarkan peristiwa bersejarah yang terjadi di Rengasdengklok. Di ujung selatan relief menggambarkan Jepang menyerah kepada Sekutu.
Di bagian tengah relief, menceritakan tentang peristiwa persiapan menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sedangkan di ujung utara relief, menceritakan tentang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta pada Jumat 17 Agustus 1945.
Selain peristiwa penculikan dwi tunggal Soekarno-Hatta oleh kelompok pemuda pejuang yang akhirnya Soekarno-Hatta bersedia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada Jumat 17 Agustus 1945 tanpa bantuan Jepang, pendirian Monumen Kebulatan Tekad juga untuk mengenang peristiwa pertempuran 19 September 1945.
Monumen ini dibangun untuk mengenang dan menghormati para pahlawan yang gugur dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Editor: Agus Warsudi