get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Geothermal (PGEO) Kantongi Laba Bersih Rp2,06 Triliun di Kuartal III 2023, Naik 19,7 Persen

Menyingkap Kisah Batang Bertuah dari Pertamina Membawa Berkah

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 20:04:00 WIB
Menyingkap Kisah Batang Bertuah dari Pertamina Membawa Berkah
Warga bersama pengurus UMKM JRK memanen eceng gondok menggunakan Perahu Pertamina di Waduk Saguling, Dusun Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, KBB, Minggu (15/10/2023). (Foto: Arif Budianto)

Warga bersama pengurus UMKM JRK memanen eceng gondok menggunakan Perahu Pertamina di Waduk Saguling, Dusun Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, KBB, Minggu (15/10/2023). (Foto: Arif Budianto)
Warga bersama pengurus UMKM JRK memanen eceng gondok menggunakan Perahu Pertamina di Waduk Saguling, Dusun Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, KBB, Minggu (15/10/2023). (Foto: Arif Budianto)

Beralaskan perahu fiber berwarna jingga-putih bertuliskan 'Pertamina Patra Niaga', Ence bersama warga lain mengarungi permukaan waduk yang luas. Berpetualang memanen eceng gondok di perairan seluas 5.600 hektare. 

Bersyukur atas berkat perahu pemberian Pertamina melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Tatapannya tajam ke depan, berharap bahwa dalam setiap lembaran batang hijau berkilau yang dipanen, nasib akan berubah. 

Menyulam kisah tentang harta karun yang terkuak di waduk berusia lebih dari 38 tahun itu. Bak kejatuhan durian runtuh, Ence bersama puluhan warga sekitar mendapat cuan tak dikira. 

Eceng gondok yang awalnya dianggap tak bernilai, menjadi keajaiban maha karya berupa topi koboi, tempat tisu, tas, ikat kepala, hiasan dinding, sandal, dan lainnya.

"Alhamdulillah, sekarang kami punya penghasilan tambahan dari eceng gondok yang awalnya dinilai sebelah mata. Lumayan untuk tambahan membeli lauk-pauk dan makan sehari-hari," cerita Ence.

Eceng gondok bernama latin Eichornia Crassipes. Tumbuhan air mengapung berwarna hijau itu tumbuh sangat cepat di perairan seperti waduk, danau, dan sungai. Daunnya yang lebat, sering dianggap merusak lingkungan perairan. Selama puluhan tahun, warga sekitar sedikit terganggu atas keberadaannya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut