Komunitas Peneliti dari Pesantren di Jabar Ciptakan Zat Penghemat BBM
BANDUNG BARAT, iNews.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mendapatkan perhatian dari kalangan peneliti nahdiyin dan komunitas pesantren. Mereka menciptakan zat yang dicampurkan untuk menghemat bahan bakar.
Koordinator Komunitas Peneliti N-HIJAU sekaligus Ketua Lembaga Kesehatan Pengembangan Penerapan Pengobatan Tradisional (LKP3T) Pergunu Jabar Asep Rukmana mengatakan, pemerintah telah memikirkan masak-masak dampak kenaikan BBM.
Asep Rukmana menyatakan, dukungan seharusnya diberikan kepada pemerintah oleh semua komponen bangsa. Sehingga, efek domino akibat kenaikan BBM diharapkan bisa ditangani pemerintah dan tidak menjadi beban tambahan bagi masyarakat yang baru sedikit bangkit dari pandemi Covid-19.
"Yang diperlukan sekarang ini adalah bagaimana setelah kenaikan BBM, biaya transportasi pribadi, keluarga, dan pesantren tidak naik," kata Asep Rukmana, Kamis (8/9/2022).
Karena itu, ujar Asep Rukmana, peneliti dari kalangan nahdliyin N-HIJAU punya solusi untuk menghemat BBM. Penelitian ini didukung oleh pondok pesantren di antaranya Pesantren Asy-Syfa Lembang dan Pesantren Al Jurumiyah Cipatat, di KBB. Kemudian Pesantren Alhikamussalafiyah Sukamantri Sumedang, dan Pesantren An-Nashuha ASHUHA Pabedilan Cirebon.
Editor: Agus Warsudi