Kenapa Orang Sunda Berkulit Putih? Mungkin Ini Jawabannya
Ada juga, teori kedua, yang menyebut karena pada masa kolonial Belanda banyak perempuan Sunda yang dijadikan simpanan para tuan tanah dan pengusaha perekebunan teh. Dari hubungan itu, lahirlah keturunan Sunda-Belanda di kawasan pegunungan yang didominasi perkebunan teh.
Pada abad ke-19, tepatnya 1896, saat itu Bandung yang dipimpin oleh Asisten Residen Priangan Pieter Sijthof dipercaya untuk menggelar sebuah acara besar yaitu kongres Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula.
Bandung terpilih karena sebelumnya telah membuka jalur transportasi angkutan kereta api dari Batavia ke Bandung dan Surabaya pada 1884. Selain itu para juragan gula (suikerplanters) ini ingin melihat kehidupan para pemilik perkebunan (preangerplanters) yang konon sangat modern.
Untuk menyukseskan acara, Williem Schenk, pemilik perkebunan kina di kawasan Bandung Selatan yang terkenal royal, memboyong noni-noni cantik Indo-Belanda dan gadis pribumi untuk menghibur para peserta kongres.
Sejak saat itu lah Belanda memberikan julukan bagi Bandung sebagai De Bloem Der Indische Bergstede, artinya, Bunga dari Pegunungan Hindia Belanda. Julukan ini kemudian dianggap menjadi awal mula Bandung dijuluki dengan nama Kota Kembang.
Editor: Agus Warsudi