Kasus Pengeroyokan 3 Mahasiswa UIN SGD Bandung Berakhir Damai
BANDUNG, iNews.id - Kasus pengeroyokan tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung berakhir damai. Kapolsek Panyileukan Kompol Dadang Cahyadiawan menyebutkan, kasus tersebut diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.
"Kasus pengeroyokan (3 mahasiswa UIN SGD) sudah diselesaikan secara musyawarah. Ini (perdamaian) dari masyarakat (pelaku) pemukulan dan korban ini," kata Kapolsek Panyileukan, Selasa (27/9/2022).
Ditanya tentang motif pengeroyokan tersebut, Kompol Dadang Cahyadiawan menyebutkan, terjadi kesalahpahaman antara korban dan pelaku. "Itu kesalahpahaman, ada miss komunikasi dan cekcok, berujung pemukulan," ujarnya.
Kapolsek Panyileukan memastikan, kasus itu sudah selesai. Kedua belah pihak, baik korban maupun pelaku sudah menerima hasil musyawarah. "Sudah selesai. Pak rektor (Rektor UIN SGD Bandung Prof Dr Mahmud MSi) langsung datang. Jadi (kasus) berakhir damai. Kami juga kalau mereka damai kan tidak mungkin melanjutkan," tutur Kapolsek Panyileukan.
Diberitakan sebelumnya, M, L dan H, tiga orang mahasiswa di Bandung, menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal (OTK). Ketiga korban merupakan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN SGD Bandung dikeroyok di kawasan parkir Fakultas Adab dan Humaniora, UIN SGD Bandung, Selasa (30/9/2022) lalu.
Salah seorang korban, M (21) mengatakan, awalnya dia tengah menghadiri acara perkumpulan ketua mahasiswa FDK, Senin (29/8/2022) lalu. M sempat mendengar terjadi keributan di . Ia pun menghampiri keributan tersebut. Namun saat dihampiri, dia malah ditegur oleh dua orang yang dia tidak dikenal.
"Kami lihat ada marah uring-uringan dalam keadaan mabuk, kedua orang itu melihat kita nyamperin marah-marah ke kita," kata korban M dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).
Waktu itu, terjadi cekcok mulut baik M dan dua orang yang tak dikenalnya tersebut. Namun setelah cekcok, keduanya meminta maaf kepada M. Namun keributan tak berhenti disitu. Tiba-tiba saat yang bersamaan, ada orang lain yang mengaku rekan kedua orang yang menghampiri M. Orang tersebut marah.
"Orang tersebut bilang, 'saha nu ngajak gelut adi urang (siapa yang ngajak berantem adik saya)'. Tiba-tiba dua orang tadi yang minta maaf datang dan emosi lagi, langsung nunjuk saya 'tah ieu a nu gondrong' (ini a yang berambut panjang)'," ujar M.
Akhirnya terjadilah pengeroyokan itu. M, H, dan L dipukuli oleh pelaku. Meski sempat menghindari keributan, namun mereka terus dipukuli. Pemukulan berhenti setelah satpam kampus datang melerai.
Editor: Agus Warsudi