Jabar Disentil WHO Gegara Mobilitas Masyarakat Meningkat, Wagub Jabar Bilang Begini
BANDUNG, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyentil Jawa Barat karena aktivitas dan mobil masyarakat kembali meningkat seperti sebelum pandemi Covid-19. Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara menanggapi sentilan WHO itu.
Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, aktivitas dan mobilitas warga salah satu konsekuensi dalam pemulihan ekonomi yang tengah dilakukan pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun kota dan kabupaten.
Saat ini, kata Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar mendorong pemulihan ekonomi yang membuat pergerakan masyarakat tidak dapat dihindari. Namun demikian, dalam setiap kegiatan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Tingginya mobilitas dan aktivitas warga itu merupakan konsekuensi dari upaya pemulihan ekonomi yang tengah dilakukan pemerintah. Meski begitu, ada batasan-batasan yang harus dipatuhi masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi.
"Penerapan prokes tidak membuat masyarakat kaku dalam beraktivitas sehari-hari," kata Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Uu menyatakan, pemberlakuan sanksi terhadap masyarakat dan pelaku ekonomi yang tak mematuhi prokes, tetap ditegakkan. Saksi terhadap pelanggar prokes masih berlaku.
"Artinya, prokes ini mutlak. Namun tidak menimbulkan kekauan dalam berkegiatan ekonomi. Ada batasan-batasan tertentu yang disepakati bersama, sesuai arahan pemerintah pusat. Ada yang 25 persen, 50 persen," ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Diketahui, WHO menyoroti tingginya mobilitas dan aktivitas masyarakat di beberapa provinsi di Indonesia, seperti sebelum pandemi. Selain Jawa Barat, WHO juga menyoroti Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. WHO khawatir, peningkatan mobilitas dan aktivitas tersebut kembali memicu lonjakan kasus Covid-19.
Editor: Agus Warsudi