Air Situ Ciburuy KBB Kembali Bersih, Warga: Jangan Ada Limbah Lagi
BANDUNG BARAT, iNews.id - Kondisi air Situ Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kini mulai berangsur membaik. Hal itu setelah sebelumnya sempat tercemar limbah hingga berwarna hitam dan menimbulkan bau tidak sedap.
"Kalau sekarang airnya sudah mulai membaik, tidak kaya waktu pas tercemar dua minggu ke belakang," terang Ketua RW 08 Kampung Kuta Luhur, Desa Ciburuy, Padalarang, KBB, Wati, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, bukan hanya kondisi air di genangan Situ Ciburuy tapi air di sumur rumahnya juga sudah tidak berbau. Padahal awalnya sumurnya juga jadi salah satu yang terkena dampak sehingga tidak bisa dipergunakan untuk keperluan minum dan masak.
Di wilayahnya tercatat ada tiga sumur milik warga yang lokasinya berdekatan dengan genangan Situ Ciburuy yang terdampak. Diduga karena rembesan air limbah sehingga menjadi bau. Sekarang laporan dari warganya, sumur mereka juga sudah mulai normal.
Dikatakannya, meski sumur sudah membaik tapi belum sepenuhnya air di Situ Ciburuy 100 persen normal. Indikatornya bisa diliat dari ikan-ikan yang biasanya diternak di perairan Situ Ciburuy masih belum bisa bertahan hidup lama.
Sehingga diharapkan industri yang ditindak oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satpol PP KBB bisa selamanya tidak membuang limbah langsung ke Situ Ciburuy. Agar kualitas air bisa bagus dan menjadi sumber kehidupan masyarakat Ciburuy yang sebagian ada menggantungkan dari beternak ikan.
"Warga di sini cukup bergantung ke Situ Ciburuy dalam menjaring ikan. Jadi semoga tidak ada lagi pencemaran agar ikan tidak mati dan bisa dijaring oleh warga untuk kehidupan sehari-hari," harapnya.
Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup, DLH KBB, Zamilia Floreta mengatakan kondisi Situ Ciburuy yang tercemar limbah terus dipantau. Hasil pengecekan, kondisi situ mulai membaik itu ditandai dengan warna air yang berangsur berubah tidak hitam pekat.
"Airnya sudah berubah dari asalnya hitam jadi hijau, terus bau menyengat sudah enggak ada. Itu karena sudah tidak ada limbah industri yang dibuang ke sana," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi