Waduh, Petani Pantura Subang Gunakan Sungai Tercemar Limbah untuk Pengairan Sawah

SUBANG, iNews.id - Sejumlah petani di pantura Kabupaten Subang terpaksa menggunakan air sungai tercemar limbah pabrik untuk menyiram padi. Hal ini mereka lakukan karena sulitnya mendapatkan air untuk persawahan akibat musim kemarau.
Penggunaan air sungai tercemar limbah pabrik itu terjadi di Desa Cilamaya Girang, Kecamatan Blanakan. Di desa tersebut ratusan hektare tanaman padi terancam kekeringan akibat kesulitan untuk mendapatkan air.
Tampak petani menggunakan mesin pompa menyedot air dari Sungai Cilamaya yang berwarna hitam pekat. Petani tak peduli lagi dengan buruknya kualitas air yang digunakan.
Dengan upaya seperti ini pun petani harus mengeluarkan biaya tambahan Rp300.000 untuk sekali menyedot air.
Menurut petani, terpaksa memanfaatkan air Sungai Cilamaya yang sudah tercemar limbah karena khawatir tanaman padi yang sudah berumur tiga bulan terancam gagal panen.
"Kondisi kekeringan sekarang Pak. Daripada gak ada air saya mengambil air dari sungai. Meskipun air sungai tercemar limbah," Dastim, petani setempat.
Para petani tidak terlalu memperhatikan dampak penggunaan air limbah terhadap tanaman padi mereka. Terpenting bagi mereka sawah bisa dipanen.
Terkait kondisi ini, para petani berharap pemerintah maupun Dinas Pertanian Subang memperhatikan kesulitan mereka.
Editor: Asep Supiandi