7 Makanan Khas Sunda yang Melegenda, Aman Tanpa Bahan Pengawet

Tahu sumedang merupakan makanan khas dari Kabupaten Sumedang. Banyak pengusaha memproduksi Tahu Sumedang. Namun yang paling terkenal dan melegenda adalah tahu bikinan keluarga Ong Boen Keng.
Di rumah makan Boen Keng, yang kini dikelola generasi keempatnya yaitu Suriadi, Tahu Sumedang biasa disantap bersama lontong berukuran kecil serta sambal cocol campuran daru cabe rawit, tauco, dan tomat. Tahu berukuran kecil ini memiliki kulit luar berwarna coklat terang dan terlihat kasar, namun bagian dalamnya berwarna putih dan rasanya gurih serta segar. Berbeda dari tahu sumedang lainnya yang rasanya sedikit asam.
Dari dulu hingga sekarang, proses pembuatannya masih tradisional, menggunakan tenaga manusia, serta tidak menggunakan bahan pengawet. Dimulai dari merendam kacang kedelai selama 4-6 jam, kemudian dicuci, digiling, direbus, dan disaring untuk mengendapkan patinya yang nanti akan menjadi tahu. Tidak lupa diberi bumbu khusus untuk menambah cita rasa di dalam tahu khas yang berperan menjadikan Sumedang sebagai Kota Tahu.
Tahu ini setelah digoreng dengan bumbu yang sama, menghasilkan bentuk yang berbeda dari tahu goreng biasanya.

Kue ini asalnya dari Jepang, meskipun saat ini menjadi salah satu makanan khas Sunda. Mochi terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di negara asalnya, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan Tahun Baru Jepang. Kue ini dijual dan dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko kue. Mochi memiliki rasa yang khas, yaitu lembut saat pertama kali dimakan dan lama kelamaan menjadi lengket.
Di Indonesia, khususnya kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa ditemui di Jalan Kaswari dan Jalan Ahmad Yani, serta sering dijajakan para pengasong di beberapa titik persimpangan jalan besar di Kota Bogor. Bahan-bahan untuk membuat kue mochi mudah untuk didapatkan. Mochi memerlukan bahan dasar untuk proses pembuatannya, yaitu tepung ketan yang dibentuk bulat dan berisi adonan kacang.
Editor: Asep Supiandi