get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Daerah Penghasil Stroberi di Jawa Barat, dari Bandung hingga Ciamis

7 Makanan Khas Sunda yang Melegenda, Aman Tanpa Bahan Pengawet

Kamis, 19 Januari 2023 - 11:30:00 WIB
7 Makanan Khas Sunda yang Melegenda, Aman Tanpa Bahan Pengawet
Makanan khas Sunda cukup kaya dengan beragam varian yang tersebar di Tatar Pasundan. (Foto: Instagram/makanpakereceh)

Lalu seperti apa sate maranggi? Makanan khas Sunda ini berbahan dasar daging sapi dan kambing yang dibuat mirip sate. Bedanya, sebelum potongan daging ditusuk terlebih dahulu direndam dalam bumbu rempah. Setelah itu dibakar menggunakan arang smbeari dibolak-balik agar tidak gosong.

Perpaduan bumbu rempah dengan panas dari bara api menciptakan aroma tersendiri yang mengguggah selera. Sebenarnya tanpa menggunakan bumbu tambahan pun sate maranggi cukup lezat. Tapi biasanya disajikan dengan bumbu kecap kacang atau sambal tomat yang diiris kasar. Banyak kedai atau warung yang menyajikan sate maranggi di Jawa Barat, khususnya di Purwakarta.

4. Surabi

Bagi warga Jawa Barat pasti mengenal makanan yang satu ini. Berbentuk bulat pipih berbahan dasar tepung beras dan santan,  sangat cocok menemani saat ngopi atau ngeteh di pagi hari atau malam. Ya, itulah kue surabi, salah satu kudapan khas Sunda yang banyak ditemukan di pinggiran perkotaan di Jawa Barat. 

Mungkin saat ini, penganan para leluhur Sunda itu banyak dimodifikasi dengan menambah varian melalui toping pada surabi. Namun, sajian original dengan dua varian asli, yakni tambahan oncom dan kinca (gula merah yang dilelehkan) tetap memiliki penggemar tersendiri. Terbukti, warga rela mengantre di kedai-kedai surabi  hampir setiap sore dan malam.

Penggemar surabi memang tidak ada batas usia. Makanan tradisional warisan  leluhur ini sangat cocok di lidah anak-anak dan dewasa. Kalau soal harga, jangan ditanya! Pastinya murah meriah, hanya Rp2.000 per potong. Paling banter hanya bisa melahap lima kue, karena memang dalam akronim Sunda disebut jibeh atau hiji seubeuh (satu sudah kenyang). 

Kalau soal rasa, dua varian original masing-masing toping oncom, terasa gurih-gurih pedas. Sementara surabi kinca, terasa manis dari gula merah cair (peueut) yang disiramkan di atas surabi. Makan di kedai pun terasa sangat merakyat dengan keakraban antara penjual dengan pembeli. Tangan-tangan terampil pembuat kue dalam memanggang surabi di atas bara pun menjadikan hiburan tersendiri bagi penikmat kuliner ini. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut