get app
inews
Aa Text
Read Next : Tegas! Dedi Mulyadi Kawal Proses Hukum Aksi Intoleransi di Sukabumi hingga Tuntas

7 Fakta Kasus Intoleransi di Sukabumi, Nomor 6 Bikin Suasana Kembali Damai

Senin, 30 Juni 2025 - 20:55:00 WIB
7 Fakta Kasus Intoleransi di Sukabumi, Nomor 6 Bikin Suasana Kembali Damai
Tangkapan layar aksi intoleransi perusakan rumah yang dijadikan tempat ibadah di Cidahu, Sukabumi. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id – Sejumlah fakta terungkap dalam aksi intoleransi oleh sekelompok orang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Aksi tersebut viral di media sosial

Dalam video yang beredar, tampak massa merusak sebuah bangunan. Sejumlah orang memecahkan kaca bangunan tersebut. Bahkan, beberapa orang mengambil salib kayu dan menjatuhkannya ke lantai.

Salah satu pengunggah video mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat teman-temannya yang merupakan jemaat Kristen, tengah melakukan kegiatan retreat di Sukabumi. Mereka singgah di salah satu tempat yang dimiliki gerejanya.

"HELP RT!! ceritanya temen gw lagi ret” ke sukabumi, dan di sana mereka singgah di villa/tempat milik gereja dia, MILIK loh ya bukan sewa. Dan tiba tiba mereka diusir dengan cara yang sangat kasar dan tidak ada etika. Bahkan salib dan alkitab dibakar," tulis @cinnamonw234.

Berikut deretan fakta aksi intoleransi yang dirangkum iNews. 

7 Fakta Kasus Intoleransi di Sukabumi 

1. Kronologi Kejadian

Aksi intoleransi berujung perusakan rumah yang dijadikan tempat ibadah di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi bermula dari kegiatan keagamaan yang dilangsungkan di vila milik Maria Veronica Nina, termasuk pemasangan salib besar di taman belakang rumah.

Rumah tersebut diketahui tidak dihuni permanen oleh Nina (70), namun sering digunakan saat liburan atau menerima tamu keluarga. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan keagamaan mulai diketahui warga sejak 17 Februari 2025.

Kegiatan ibadah diprakarsai adik pemilik rumah, Weddy. Setelah tanggal tersebut, aktivitas peribadatan terus berlangsung tanpa pemberitahuan resmi kepada lingkungan setempat.

Tangkapan layar aksi intoleransi oleh warga kepada peserta retreat pelajar Kristen di Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (Foto: GAMKI)
Tangkapan layar aksi intoleransi oleh warga kepada peserta retreat pelajar Kristen di Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (Foto: GAMKI)

Menurut Kepala Desa Tangkil, Ijang Sihabudin, warga mulai keberatan sejak pemasangan salib berukuran besar pada 30 April 2025. Keberadaan simbol keagamaan yang mencolok di taman belakang vila memicu perhatian dan protes warga.

“Warga mulai protes sejak pemasangan salib pada bulan April lalu,” ujar Ijang, Senin (30/6/2025).

Warga juga mempertanyakan perubahan fungsi rumah tersebut. Awalnya dikenal sebagai bekas pabrik pengolahan jagung, rumah itu mendadak digunakan untuk aktivitas keagamaan tanpa izin resmi.

2. Peserta Retret Diusir Warga

Peristiwa mencekam menimpa rombongan peserta retreat keagamaan anak-anak dan remaja di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Salah satu korban yang juga saksi mata mengungkap detik-detik saat mereka diusir secara paksa oleh sekelompok warga.

Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @permadiaktivis2, korban menjelaskan bahwa kegiatan yang mereka lakukan hanyalah retreat keagamaan selama liburan sekolah.

“Kami sedang mengadakan retreat dalam rangka liburan sekolah anak-anak dan kebanyakan pesertanya remaja dan anak-anak,” ucapnya, dikutip Senin (30/6/2025).

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut