2 Kasus Besar Masih Misteri di Jabar, Pembunuhan Ibu-Anak di Subang dan Siswi SMK Bogor

BANDUNG, iNews.id - Setidaknya terdapat dua kasus besar pembunuhan yang terjadi di Jawa Barat masih menjadi misteri sampai saat ini. Kedua kasus ini jadi pekerjaan rumah (PR) bagi Polda Jabar dan jajaran untuk mengungkapnya.
Diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu (23) di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang yang terjadi pada Rabu 8 Agustus 2021 lalu, belum juga terungkap.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar dan Satreskrim Polres Subang dibantu Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah memeriksa 69 saksi.
Bahkan Inafis Bareskrim Polri telah membuat sketsa wajah terduga pelaku. Dalam sketsa terlihat, terduga pelaku bertubuh sedang cenderung kurus, mengenakan kemeja kotak-kotak, dengan rambut hitam lurus belah samping.
Namun lantaran belum mengantongi dua alat bukti, penyidik Ditreskrimum Polda Jabar belum menetapkan tersangka pembunuhan keji tersebut. Saat ini, penyidik berencana melakukan gelar perkara kasus tersebut.
Kemudian, kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang Bogor yang dialami korban Andriana Yubelia Noven Cahya akrab disapa Noven (17). telah tiga tahun berlalu. Sampai saat ini polisi belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis itu dan menangkap pelakunya.
Diketahui, korban Noven ditemukan bersimbah darah di jembatan penyeberangan di dekat Terminal Baranangsiang pada Selasa 8 Januari 2019 sore. Saat itu, korban dalam perjalanan pulang dari sekolah ke tempat kos di Jalan Riau.
Siswi kelas III jurusan Desain Busana SMK Baranangsiang itu meninggal akibat tikaman senjata tajam di dada dan punggung yang dilakukan pria tak dikenal. Saat ditemukan, pisau masih menancap sedalam 22 sentimeter (cm) di dada korban yang masih mengenakan seragam sekolah. Aksi keji pelaku terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Yohanes Bosco Wijanarko, ayah korban Noven, sangat berharap kepolisian tegas dalam mengungkap kasus pembunuhan terhadap Andrian Yubelia Noven Cahya.
"Jadi 34 saksi yang sudah dimintai keterangan, hanya 50-60 persen si A ini pelakunya. Polisi masih mencari bukti-bukti lain. Saya kurang tahu kenapa polisi kurang tegas dalam mengungkap kasus pembunuhan ini. Kasus pembunuhan ini bukan kasus besar. Ini kan kasus kriminal murni yang seharusnya diungkap," kata Yohanes kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di Bandung, beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar Kombes Pol K Yani Sudarto mengatakan, penyelidika intensif terus dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan di Subang.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi? Karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti. Dua alat bukti itu kami belum dapat," kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol K Yani Sudarto dalam konferensi pers akhir tahun di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (29/12/2021).
Sementara itu, terkait pembunuhan Noven, siswi SMK Baranangsiang Bogor, Kombes Pol K Yani Sudarto akan mempelajari berkasnya terlebih dulu. Sebab, kasus pembunuhan itu telah berlalu tiga tahun lalu. Namun Dirreskrimum Polda Jabar memastikan semua kasus yang belum terungkap, tetap diselidiki agar tuntas.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan, selama 2021, pengungkapan kasus kriminal umum dan khusus mengalami penurunan dibanding 2021. Berdasarkan data, total tindak pidana pada 2021 sebanyak 16.473 perkara atau turun 10 persen (1.896) dibandingkan pada 2020 sebanyak 18.369 perkara.
"Penyelesaian tindak pidana pada 2021 sebanyak 12.641 perkara. Dibandingkan dengan 2020, kasus terungkap sebanyak 14.793 perkara, maka penyelesaian perkara pada 2021 turun sebesar 14,6 persen atau 2.152 perkara," kata Kapolda Jabar.
Editor: Agus Warsudi