Dia menyatakan, awalnya kebijakan tersebut hanya berlaku hingga 24 Juni 2021. Akan tetapi karena pasien Covid-19 terus berdatangan, akhirnya kebijakan tersebut diperpanjang. Tujuannya untuk menjaga keselamatan pasien non-Covid-19 dan para pegawai.
Mengacu pada pertimbangan pasien Covid-19 yang dirujuk ke RSUD Cibabat, yang masig tinggi, maka akan terlalu riskan untuk saat ini apabila IGD juga dibuka untuk pasien umum. Dikhawatirkan terjadi penumpukan pasien dan bisa saja yang tidak Covid-19 jadi tertular.
"Hari ini saja masih ada 19 pasien Covid-19 yang antre di IGD untuk masuk ruang perawatan. Bayangkan kalau di sana juga ada pasien umum, terlalu beresiko," ujarnya.
Meski IGD ditutup untuk pasien umum, lanjut dia, untuk pengobatan rawat jalan masih dilayani karena pelayanan poliklinik tetap melayani pasien umum. Hingga sekarang, dari total 82 bed atau tempat tidur khusus pasien Covid-19 sudah terisi penuh.
Pihaknya juga sedang menyiapkan ruangan yang belum terpakai untuk disulap menjadi tempat khusus pasien Covid-19 dengan kapasitas 30 bed. Di ruang tambahan tersebut RSUD Cibabat sudah menyiapkan alat-alat yang sesuai standar dan memenuhi syarat untuk merawat pasien Covid-19.
"Kami akan Tambah 30 bed untuk antisipasi kenaikan pasien (Covid-19), serta berharap ke depannya kasus akan menurun," tutur Sukwanto Gamalyono.
Editor : Agus Warsudi
jenazah jenazah covid-19 Jenazah pasien Covid-19 jenazah pasien rsud cibabat kota cimahi COVID-19 Dampak Covid-19 dampak pandemi covid-19
Artikel Terkait