“Saya sengaja tadi tes kesabarannya, datang jam 7 pagi baru saya temui jam 11 siang. Tadi sengaja saya diamkan. Eh tapi benar dia sabar mau menunggu,” ujar mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.
Kang Dedi Mulyadi menilai pemuda seperti Fahrul kelak akan menemui kesuksesan. Sebab dia sudah bisa mandiri sejak muda dan bertanggung jawab pada hidupnya.
“Jalma nu peurih mah bakal boga peurah (orang yang prihatin akan berhasil). Bagus, hebat dan mandiri. Orang kaya gini bakal maju, punya prinsip pengelolaan yang baik, ada pengorbanan hidup,” tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
dedi mulyadi pedagang keluhan pedagang Pedagang asongan pedagang cilok warga garut kabupaten garut garut
Artikel Terkait