Andre menuturkan, di ruas jalan itu juga terdapat rumbledot atau titik kejut. Titik kejut itu terpasang di bahu atau tepi jalan. “Titik kejut itu di pinggir nggak boleh di tengah. Kalau di dalam (badan jalan), ada pengaruhnya terhadap keselamatan,” tutur Andre.
Sementara itu, dari kasus kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali, jelas Andre, didominasi oleh faktor kesalahan manusia, di antaranya melaju dengan kecepatan tinggi di luar batas maksimal 100 kilometer per jam. Dari data yang ada, tidak sedikit pengendara yang melaju kendaraannya di atas 100 kilometer per jam.
Diberitakan sebelumnya, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamim menyebut ada tiga faktor yang jadi penyebab Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) rawan kecelakaan. Tiga faktor itu antara lain, kesalahan desain, kendaraan, dan kondisi pengemudi.
Diketahui, jalan Tol Cipali menjadi momok bagi pengendara. Sebab telah banyak korban dan nyawa melayang akibat rentetan kecelakaan yang terjadi di jalan tol sepanjang 116 kilometer itu.
Editor : Agus Warsudi
jalan tol cipali kecelakaan di tol cipali kecelakaan maut tol cipali kecelakaan tol cipali tol cipali rambu lalu lintas kecelakaan lalu lintas angka kecelakaan lalu lintas
Artikel Terkait