Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital yang digelar Kantor Perwakilan BI Jabar di Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (9/4/2021). (Foto: Antara)

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mendukung pemerintah pusat melarang mudik Lebaran 2021. Keputusan itu dinilai langkah tepat guna meminimalisasi penyebaran Covid-19.

"Terkait larangan mudik, kami (Pemprov Jabar) satu frekuensi (mendukung) dengan pusat. Dulu saat mudik libur Natal, tahun baru, kasus Corona naik," kata Kang Emil sapaan akrabnya saat menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (9/4/2021).

Kang Emil mengemukakan, jika berkaca pada pengalaman sebelumnya dampak dari libur panjang, Natal 2020 dan perayaan Tahun Baru 2021 mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19.

Karena itu, Kang Emil berharap hal tersebut tidak terulang sehingga mudik lebaran harus dilarang. Terlebih saat ini kasus penyebaran Covid-19 menurun sehingga diharapkan mempercepat pemulihan di berbagai bidang kehidupan.

"Alhamdulillah sekarang lagi bagus, kasus lagi turun. Mudik sepakat tahan dulu, sehingga bisa mengendalikan penyebaran," ujar Kang Emil.

Disinggung tentang dampak kebijakan larangan mudik terhadap ekonomi khususnya di desa, Kang Emil tidak memungkiri hal tersebut.

"Untuk keuntungan nanti kita rasakan, ketika virus Corona benar-benar hilang. Sekarang ada pengorbanan dulu," tutur Gubernur Jabar.

Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar menyatakan kebijakan pemerintah pusat yang melarang mudik Lebaran 2021 telah dipikirkan secara matang, termasuk dampak terhadap sektor ekonomi.

"Jadi kami sangat mendukung Pak Gubernur Jabar. Tentunya apa yang sudah diputuskan ini sudah dipikirkan dengan matang walaupun secara jangka pendek ada dampak negatif," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Herawanto.

Herawanto menutrkan, setiap kebijakan ataupun keputusan pemerintah selalu memiliki dampak alternatif. "Jika mudik dilarang dampaknya seperti apa, kalau diizinkan seperti apa," ujar Herawanto.

Jika mudik lebaran tahun ini diizinkan, kemungkinan transaksi akan meningkat, namun yang perlu diperhatikan adalah dampak ikutan, kasus Covid-19 bisa kembali meningkat.

"Jika kita belajar dari pengalaman lalu (libur Natal dan Tahun Baru), kasus Covid-19 meningkat. Akibatnya malah lebih parah bagi perekonomian," tutur dia.

Karena itu, kata Herawanto, dalam mengambil kebijakan, jangan pernah hanya melihat dampak jangka pendek sehingga BI Jabar mendukung Gubernur Jabar dan pemerintah pusat dalam mengambil keputusan dangan perhitungan matang.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network