Para nakes dan non-nakes honorer saat unjuk rasa di Gedung Sate, Kota Bandung. (FOTO: iNews/ERVAN DAVID)

Bersama gugus tugas, ujar Kang Emil, para honorer akan  berjuang bersama-sama jika aturan yang menyebabkan masalah ada di pemerintah pusat. "Kalau kewenangan provinsi kami cari solusi di provinsi. Kalau kewenangannya di bupati/wali kota. Kita bikin edaran dan lain sebagainya," ujar Kang Emil.

Gubernur Jabar menuturkan, dalam persoalan honorer, Pemprov Jabar tidak lepas tangan. Semua upaya akan dilakukan untuk menentukan kejelasan nasib guru, nakes, dan non-nakes honorer di Jabar. 

"Gubernur memperjuangkan aspirasi mereka, tetapi akan realistis. Kalau belum (berhasil), kami akan sampaikan secara jujur. Kalau bisa diubah dengan aturan juga akan kami upayakan sehingga tidak ada misskomunikasi," tutur Gubernur Jabar 

Kang Emil menilai, selama masa pandemi Covid-19, peran dan jasa para guru, nakes, serta non-nakes honorer di Jabar sangat besar. Karena itu sangat miris jika penghasilan mereka tak seusai sesuai dengan beban dan tanggung jawab kerja. 

"Tenaga kesehatan di era pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan. Mereka (layak) mendapatkan peningkatan pendapatan. Kami akan rutinkan pertemuan seiring anggaran kita (Pemprov Jabar) sudah membaik," ucap Kang Emil. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network