Setelah mendapat jawaban itu, Samuel sempat menunggu di dekat meja resepsionis. Namun, karena terlalu lama, dia turun ke lantai satu dan beranjak ke mal di area Paskal 23. Dia menuju ke kedai kopi dan memutuskan melupakan perselisihan dengan Vissi. "Karena saya orangnya gak sabaran, udah aja saya anggap lupa dan turun ke lantai satu terus saya memutuskan pergi ke mal Paskal 23," ujar Samuel.
Saat sedang berada di kedai kopi, Vissi kembali menghubungi Samuel dan mengabarkan kalau dirinya sudah selesai menangani pasien. Samuel pun kembali ditantang untuk kembali ke klinik.
Kemudian, Samuel kembali ke klinik dan menuju lantai tiga. Ketika itu, pisau yang disiapkannya sudah berada di tangan tapi mata pisau tidak dikeluarkan. "Ini (pisaunya) udah di tangan tapi belum dikeluarin mata pisaunya," tutur dia.
Di lantai tiga, Samuel dan Vissi lalu bertemu di sebuah lorong. Keduanya terlibat cekcok mulut dan berjalan mendekat. Mata pisau pun kemudian dikeluarkan Samuel untuk menakuti Vissi. Namun demikian, Vissi ternyata tidak gentar dan semakin mendekatinya.
"Dia nantangin segala macam, saya keluarin baru, orangnya terus ngedeketin, berani. Begitu saya tau dia berani, saya dorong (mata pisaunya)" kata Samuel.
Editor : Agus Warsudi
Mapolrestabes Bandung polrestabes bandung aksi penganiayaan aksi penyerangan kasus penyerangan korban penyerangan Motif Penyerangan Pelaku Penyerangan dokter gigi kota bandung
Artikel Terkait