Kepala Desesa Setiawaras Asep Gusnawan mengatakan, peristiwa pergerakan tanah sudah berlangsung sejak awal Februari 2021 lalu. "Bencana pergerakan tanah itu semakin parah saat hujan deras mengguyur Desa Setiawaras tiga hari lalu," kata Asep Gusnawan.
Sementara itu, Ee Supriadi, warga yang rumahnya diberi garis polisi mengaku kebingungan. Pasalnya pihak terkait hanya melarang wrga menempati rumah mereka tanpa memberikan solusi.
"Warga bingung sampai kapan rumahnya dilarang ditempati karena tidak ada tempat khusus yang disediakan pemerintah untuk para korban," kata Ee Supriadi.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait