Kendati demikian, Dhahana mengatakan, pengelolaan Ponpes Al Zaytun bukan artinya tidak memiliki masalah. Persoalan keterbukaan kepada publik dinilai perlu menjadi catatan serius bagi pengelola Ponpes Al Zaytun.
"Setelah menghadapi polemik ini, kami berharap ke depan pengelolaan Ponpes Al Zaytun mesti lebih transparan kepada publik. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu," ujarnya.
Pihaknya pun optimistis, pembinaan oleh Kemenag terhadap Ponpes Al Zaytun akan memiliki dampak positif bagi keberlangsungan dan kesejahteraan para santri.
"Kami yakin Bapak Menko Polhukam maupun Bapak Menteri Agama mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak-anak sebagai pertimbangan untuk tidak menutup Ponpes Al Zaytun. Terlebih, kita ketahui bersama Hari Anak Nasional ini ada pada bulan Juli," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait