"Hargailah jasa-jasa pahlawan yang gugur demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebab bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa para pahlawannya," ujar Letkol (purnawirawan) Suparno.
Sementara itu, Haryadi, penjaga makam Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata, mengatakan, yang dimakamkan di kompleks makam ini bukan jasad sang pahlawan berjuluk Si Jalak Harupat tersebut, melainkan petilasan berupa gundukan pasir dan air yang dibawa dari Pantai Mauk, Banten tempat Otto Iskandardinata dieksekusi.
"Cuma petilasannya yang dibawa ke sini, semacam pasir, air laut, katanya ada darahnya juga. Kalau jasad almarhum Pak Otto enggak ada sampai saat ini," kata Haryadi.
Haryadi telah 23 tahun menjaga dan merawat Taman Makam Pahlawan Otto Iskandardinata. Selama ini pihak keluarga sering berziarah ke tempat ini setiap 20 Desember.
"Biasanya, anak bungsu Pa Otto Iskandardinata ke sini, tapi enggak tentu waktunya. Biasanya setiap hari wafatnya tanggal 20 Desember," ujar Haryadi.
Editor : Agus Warsudi
bandung barat kabupaten bandung barat hari pahlawan hari pahlawan nasional peringati hari pahlawan pahlawan nasional gelar pahlawan nasional Otto Iskandardinata
Artikel Terkait