Bangunan SMP dan SMK di Jalan Cijengkol, Serangpanjang, Subang yang dikelola oleh Yayasan Bina Prestasi Nasional. Polda Jabar mendalami motif pembunuhan terkait pengelolaan yayasan ini. (FOTO: iNews/YUDY HERYAWAN JUANDA)

Bahkan ayahnya juga sering meminta uang kepada Yoris. Sementara peran Yosef di yayasan keluarga hanya sebatas mengontrol, jarang dilibatkan terlalu jauh dalam pengelolaan keuangan yayasan. 

"Dari yayasan saya mendapatkan gaji Rp12 juta per bulan. Sementara Amel dan Mama masing-masing mendapat Rp10 juta. Papah gak dapat," ujar Yoris. 

Yosef tidak diberi jabatan strategis di yayasan karena kondisi yayasan sempat bermasalah saat dikelola oleh Yosef bersama istri mudanya, Mimin, terutama dalam pengelolaan keuangan.

Kondisi keuangan yayasan kembali membaik setelah diambil alih oleh keluarga dari Tuti, bersama Yoris dan Amelia. "Kalau butuh uang ya begitu, minta ke Amel. Dari yayasan si Papah gak dapat," tutur Yoris. 

Ditanya soal sumber keuangan Yosef untuk memenuhi kebutuhan dengan istri mudanya Mimin, Yoris mengaku tidak tahu. Dia hanya tahu, sang ayah tidak mendapatkan honor dari yayasan keluarga. Bahkan, soal tudingan ayahnya Yosef yang memiliki banyak uang lantaran memiliki hobi main golf, menurut Yoris itu tidak betul. 

Mobil Alphard untuk keluarga juga bukan hadiah dari sang ayah. Yoris menceritakan, mulai aktif ikut mengurusi yayasan keluarga sejak 2013. Namun tidak langsung duduk sebagai ketua yayasan. Saat itu jabatan ketua masih dipegang oleh ayahnya Yosef. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network