Untuk penanganan darurat, pihaknya bersama warga sekitar membuat tanggul karung berisi tanah agar dapat menahan pergerakan tanah tidak terus meluas, karena dapat memutus akses jalan utama dan perkampungan warga yang hanya berjarak 50 meter.
Saat ini, upaya antisipasi lainnya membutuhkan sekitar 10 bronjong untuk memperkuat tanggul yang dibuat agar tidak terjadi kebocoran air mengalir ke patahan. Di patahan yang cukup dalam diisi tanah oleh warga agar tidak bertambah dalam.
"Kami belum bisa memastikan penyebab utamanya. Namun dugaan sementara karena tanah labil diterpa hujan deras menyebabkan terjadinya pergerakan tanah karena selama dua hari terakhir tidak terjadi gempa," katanya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait