Beberapa daerah di Indonesia yang berpotensi menggunakan pesawat N219 amfibi di antaranya Pulau Belitung, Derawan, Sebukuh, Rumberpon, Raja Ampat, Teluk Cendrawasih, Danau Sentani, Bunaken, Wakatobi, Pulau Moyo, Bali, Karimun Jawa, Kepulauan Seribu, Teluk Kiluan, Danau Toba.
Pesawat N219 Nurtanio juga akan dikembangkan menjadi pesawat militer. Pesawat buatan anak bangsa ini, nantinya mampu mengemban misi pengintai. Hal itu setelah PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Infoglobal Teknologi Semesta (Infoglobal) menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang kerja sama integrasi mission system Maritime Surveillance Aircraft (MSA) pada 2021 lalu.
Melalui kerja sama ini, pesawat N219 Nurtanio akan dikembangkan dengan desain khusus sebagai pesawat pengawas maritim atau MSA. Mission system dari Infoglobal yang sebelumnya telah terpasang di pesawat NC212 Patroli Maritim (Patmar) TNI AL kemudian akan dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan di pesawat N219 MSA yang diproduksi PTDI.
Diproduksi Massal
Setelah melalui jalan terjal nan panjang, N219 Nurtanio mulai memasuki tahap komersialisasi dengan kesiapan diproduksi massal. Menurut Gita Amperiawan, saat ini, yang menjadi andalan PTDI adalah komersialisasi pesawat buatan dalam negeri N219 Nurtanio.
Editor : Agus Warsudi
pesawat n219 Nurtanio N219 Nurtanio ptdi dirgantara dirgantara indonesia industri kedirgantaraan kedirgantaraan pt dirgantara indonesia kota bandung
Artikel Terkait