Hingga hari H tiba, Kapten Esther melakukan uji terbang perdana prototipe N219. Kala itu, ribuan mata menyaksikan detik-detik menegangkan penerbangan pesawat baling-baling buatan para peneliti Indonesia itu.
Jayalah Indonesia. Kapten Esther dan tim berhasil membawa pesawat N219 Nurtanio take off dan landing sempurna tanpa kurang satu apa pun.
"Kenapa saya tidak menolak? Ya karena tidak ada pilihan lain. Karena ini pekerjaan saya. Memang stres sekali, tetapi tahap demi tahap saya lewati. Saya yakin tim sudah melakukan perhitungan tepat dan Tuhan pasti menolong saya," tuturnya.
Karya Anak Bangsa
N219 Nurtanio adalah pesawat buatan putra-putri Indonesia, hasil kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang kemudian dilebur menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kehadiran N219 Nurtanio menjadi momentum kebangkitan industri kedirgantaraan Tanah Air setelah puluhan tahun mati suri, pascakrisis moneter 1998.
Editor : Agus Warsudi
pesawat n219 Nurtanio N219 Nurtanio ptdi dirgantara dirgantara indonesia industri kedirgantaraan kedirgantaraan pt dirgantara indonesia kota bandung
Artikel Terkait