Ismail mengatakan, untuk memperbaiki semua citra buruk itu, dia bersama pemuka agama di kampungnya, kian sering menggalakan kegiatan agama. Paling utama mengajak generasi muda untuk ikut andil dalam setiap pengajian di majelis taklim yang ada di Dusun Ceah ini.
“Ingat, sekurus-kurusnya ikan, pasti ada dagingnya. Sejelek apa pun Desa Pasirjaya, pasti ada sisi baiknya,” ucapnya.
Menurut Ismail, yang juga Pengurus Majelis Sobiqul Khoerot itu mengungkapkan, mengembalikan desanya menjadi kampung santri sudah berjalan lima tahun. Bersama tokoh agama lainnya dia menggelar pengajian rutin. Tujuan mengembalikan marwah dan nama baik Desa Pasirjaya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait