Ismail mengatakan, Desa Pasirjaya sempat disegani dengan kampung santrinya. Pesantren yang ada di desa penuh oleh siswa dari luar kota. Kemudian masjid atau musala selalu ramai dipenuhi jemaah. Namun perubahan masyarakat mulai terjadi ketika banyak pendatang yang menetap dan tinggal di Desa Pasirjaya.
"Banyak pendatang di desa kami karena menikah dengan orang desa kami atau punya usaha di sini. Dari situ mulai terjadi perubahan drastis di desa kami," katanya.
Perubahan yang terjadi di Desa Pasirjaya, bukan bertambah baik. Namun Desa Pasirjaya, salah satunya Dusun Cilempung mulai dikenal sebagai kampung begal. Sepeda motor hasil curian disimpan dan dijual di Cilempung.
"Polisi sering datang ke desa kami. Sekarang kami bertekad akan merubah cap kampung begal menjadi kampung santri kembali," katanya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait