Kurnia Fajar menuturkan, pembangunan pabrik pengemasan minyak goreng dilatarbelakangi kondisi dimana pembelian minyak goreng komersil dari produsen dalam jumlah besar berhadapan dengan persoalan ketersediaan kemasan.
"Kapasitas pengemasan oleh produsen sudah penuh dan tinggi. Jadi, kalau Agro Jabar hendak menjual minyak goreng komersil ke masyarakat harus menyiapkan pengemasannya. Persoalan ini bisa teratasi jika kita sudah membangun pabrik pengemasan sendiri karena produsen sudah siap memasok berapapun," tutur Kurnia.
Seiring dengan proses pembangunan pabrik pengemasan minyak goreng, lanjut Kurnia, Agro Jabar dalam waktu dekat akan memulai penjualan minyak goreng komersil kemasan pada masyarakat menengah ke bawah yang dikoordinir Ketua RW melalui aplikasi.
"Harga minyak goreng kemasan komersil ini di bawah harga minyak goreng kemasan yang ada di pasaran. Tidak terlalu murah, tapi masih lebih murah dibanding yang lain. Aplikasinya tengah disiapkan sesuai permintaan Pak Gubernur," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
distribusi minyak goreng harga minyak goreng kartel minyak goreng kelangkaan minyak goreng kebutuhan minyak goreng krisis minyak goreng mafia minyak goreng minyak goreng gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil
Artikel Terkait