BANDUNG, iNews.id - Sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Jabar memberikan pandangan terkait rencana pemerintah mengalihkan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM). Beragam pandangan terkait wacana itu mengemukan dalam diskusi publik bertajuk “Penyesuian Harga BBM dan Pengalihan Subsidi ke Sasaran yang Lebih Tepat” di Graha Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandung, Rabu (31/8/2022).
Hadir sebagai pembicara, Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabar Firman Nasution, Korwil III GMKI Jabar-Banten Andreas Simanjuntak, Ketua Umum KAMMI Jabar Ahmad Jundi, Ketua PD KMHDI Jabar Putu Lingga, Ketua PW Hima Persis Jabar Amirul Muttaqien, Ketua DPD IMM Jabar Faisal Amien Prawira, dan Ketua Umum PW Hima PUI Jabar Isep Saepulloh.
Ketum Badko HMI Jabar Firman Nasution mengatakan, kebijakan pengalihan subsidi BBM merupakan langkah tepat untuk situasi saat ini. Pihaknya berpendapat, kondisi beban negara akibat subsidi yang tidak tepat sasaran jadi alasan mengapa perlu adanya enyesuaian ulang.
“Kami mencermati dalam memberikan subsidi pada BBM ini justru cenderung dinikmati oleh kelas menengah ke atas. Sedangkan jika kita berbicara subsidi, seharusnya diarahkan kepada masyarakat menengah ke bawah,” kata Ketum Badko HMI Jabar.
Firman Nasution mendorong pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke sektor yang lebih tepat. Seperti, listrik dan aneka kebutuhan dasar lain bagi masyarakat kurang mampu. Ini tidak terlepas dari fakta masih banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur dasar berupa listrik memadai.
Editor : Agus Warsudi
Cipayung Plus aktivis cipayung plus harga bbm harga bbm bersubsidi harga bbm naik harga bbm nonsubsidi kenaikan harga bbm tolak kenaikan harga bbm kota bandung
Artikel Terkait