"Dede mah gila (gak suka). Ya dia mah pulang (pergi) lagi. Gak ah, dede mah gk makan. Dia minta duit aja Rp2.000 buat beli cupang. Gak tau (kejadiannya) kalo dia makan mah," tutur pria paruh baya ini.
Setelah menyantap nasi tutug oncom tersebut, kata Dedi, dirinya merasakan mual, pusing, dan keringat dingin. Dedi lantas meminta dipijat oleh almarhumah Aidah.
"Kalo bapak mah. Waktu itu, bapak yang kena (merasakan gejala keracunan) duluan. Malem. Kesang (keringat) dingin, apa gitu ya. Mual. Pusing. Sama ibu dipijit. Sampe bapak kentut," kata Dedi.
Sedangkan almarhumah Aidah istrinya saat itu belum merasakan gejala apapun. Gejala tak enak baru dirasakan Aidah pada Senin (1/2/2021) malam.
"Ibu belum apa-apa waktu itu (saat memijat) mah. Pas malem Senin, pak mual. Muntah, tapi gak tau keluar ato enggak. Singatnya mah, bulak-balik ke aer (ke kamar mandi)," ujarnya.
Istri dan anak sulung Dedi sempat menjalani perawatan di Puskesmas Cianjur. Kemudian dirujuk ke RSUD Cianjur untuk mendapat penanganan khusus. Namun korban Aidah meninggal akibat dehidrasi akut. Beberapa jam kemudian, Fuji meninggal menyusul ibunya.
Editor : Agus Warsudi
kronologi keracunan dugaan keracunan keracunan keracunan makanan korban keracunan satu keluarga keracunan cianjur kabupaten cianjur warga cianjur jawa barat
Artikel Terkait