Dedi Mulyadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait pokok perkara gugatan cerai Anne Ratna Mustika di PA Purwakarta. (FOTO: ISTIMEWA)

“Itu yang harus kita pikirkan. Karena pemimpin itu sudah tidak boleh lagi memikirkan dirinya. Pemimpin itu ditugaskan memikirkan rakyat,” ucap mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.

Terakhir, Kang Dedi juga berbicara tuduhan Neng Anne soal syariat Islam. Terkait hal tersebut Kang Dedi yang juga aktif di berbagai organisasi Islam, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). 

Kang Dedi mempertanyakan, Neng Anne pergi umrah bersama keluarga termasuk anak kedua dan guru ngaji tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Kang Dedi yang masih berstatus suami.

“Guru ngajinya seharusnya bertanya pada saya sebagai suami. Ini istri mau pergi dengan saya bagaimana boleh atau tidak. Tugas guru ngaji itu mendamaikan bukan memberikan hukuman kepada seseorang," ujar Kang Dedi. 

"Jadi misal ada murid di pengajiannya bermasalah, tugas guru ngaji mendamaikan. Telepon saya ‘ini istrinya ngadu ini’, begitu. Bukan sekadar ngasih air doa agar anaknya lupa sama bapaknya. Itu tidak boleh,” tutur Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Diketahui, Kang Dedi datang ke PA Purwakarta tidak menggunakan mobil pribadi dan iket putih yang menjadi ciri khasnya. Dia datang diantar oleh seorang tukang ojek online.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network