NEW DELHI, iNews.id - Seorang dokter kabur dan beberapa perawat di ruang intensive care unit (ICU) sebuah rumah sakit kabur setelah diduga menelantarkan enam jenazah pasien Covid-19. Mereka takut diamuk keluarga pasien.
Peristiwa yang terjadi di sebuah rumah di Kota New Delhi, India ini disiarkan televisi nasional. Para pasien itu diketahui meninggal karena tak mendapatkan oksigen akibat berkurangnya pasokan.
Dokter dan perawat memilih kabur setelah tahu kerabat pasien menumpahkan kemarahan mereka kepada petugas rumah sakit dan polisi.
NDTV melaporkan, petugas medis Rumah Sakit Kriti di kawasan Gurgaon setelah kehabisan oksigen. "Baik dokter maupun ahli kimia tidak ada di sini, tidak ada seorang pun di resepsionis. Bahkan tidak ada penjaga," demikian suara keluarga pasien dalam video tersebut.
Mereka berlari dari ruang ke ruang sampai ke ICU dan mendapati enam pasien yang sudah meninggal. "Bagaimana bisa Anda membiarkan dokter melarikan diri seperti ini? Hanya mereka yang kehilangan orang dicintai bisa memahami perasaan kami," kata seorang pria, menumpahkan amarahnya ke polisi.
Direktur RS Kriti Swathi Rathore mengatakan sudah memberi tahu bahwa mereka kehabisan oksigen dan tidak bisa mendapat bantuan. Swathi juga membantah para petugas medis meninggalkan rumah sakit namun bersembunyi di kantin karena takut nyawa mereka terancam.
Petugas medis sebelumnya juga menjadi sasaran penganiayaan kerabat pasien. “Semua 15-20 staf segera kembali bertugas setelah polisi tiba di lokasi,” kata Swathi Rathore.
RS Kriti sebenarnya tak memiliki otoritas menerima pasien Covid-19, namun Rathore mengklaim pihaknya mendapat izin secara lisan dari otoritas Gurgaon.
Pejabat pemerintah Gurgaon, Yash Garg, mengatakan temuan enam jenazah itu dalam penyelidikan, apakah mereka meninggal karena kekurangan oksigen atau bukan.
Diketahui, tsunami Covid-19 di India tak bisa dibendung. Setiap hari ratusan ribu orang terpapar virus Corona yang telah bermutasi. Sampai saat ini, telah 20 juta penduduk India terpapar Covid-19.
Rumah sakit kewalahan. Begitu petugas pemakaman. Akhirnya, para petugas terpaksa mengkremasi jasad pasien Covid-19. Langkah ini dilakukan karena lahan pemakaman terbatas.
Selain itu, tingkat keterisian ruang isolasi bagi pasien Covid-19 juga penuh. Sementara, jumlah tabung oksigen dan obat-obatan juga terbatas. Imbasnya, banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Tsunami Covid-19 ini terjadi lantaran penduduk India sangat tidak patuh terhadap anjuran pemerintah terkait disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mereka sangat abai terhadap prokes.
Seperti terjadi saat ritual keagamaan di Sungai Gangga. Ratusan ribu orang dari berbagai pelosok India tumpah ruah berdesak-desakan di Sungai Gangga untuk mengikuti ibadah keagamaan. Sebagian besar dari mereka tak mengenakan masker, apalagi jaga jarak.
Pemerintah India kewalahan dengan sikap bandel rakyatnya itu. Akibat yang ditakutkan akhirnya benar terjadi. Angka penularan Covid-19 di India melonjak sangat drastis. Rata-rata 350.000 orang terpapar Covid-19 setiap hari.
Editor : Agus Warsudi
Tsunami Covid-19 Covid-19 India pandemi covid pandemi Covid-19 dampak pandemi covid-19 Jenazah pasien Covid-19 Kematian pasien Covid-19 makam pasien Covid-19 pasien covid-19 pasien covid-19 meninggal
Artikel Terkait