Meski sempat menolak dan berontak, F akhirnya terlihat lebih tenang setelah di dalam mobil. Bahkan mulai terbuka saat Dedi bertanya dia suka bermain dengan siapa dan melakukan apa.
“Jeung barudak gede. Si Topi nu sok mentaan duit (sama orang dewasa. Si Topi yang suka mminta uang),” kata F.
Sementara itu pihak keluarga yang mendampingi dalam mobil Ki Abad mengatakan, kelakuan ganjil F tersebut mulai muncul pada umur tujuh tahun. Dia menduga salah satu faktornya adalah F ditinggal bercerai oleh orang tua dan ditambah pergaulan salah dengan orang dewasa.
Ki Abad mengatakan, pihak keluarga sudah berusaha untuk ‘mengobati’ F dengan memasukkannya ke sejumlah pesantren namun gagal karena kabur. Keluarga pun pasrah hingga akhirnya kini muncul harapan baru setelah Kang Dedi Mulyadi datang untuk membantu merehabilitasi F.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait