Di penjara seluas lebih dari 2 hektare ini pula, mantan Presiden Pertama RI Soekarno, menjalani hukuman di salah satu sel dari 552 sel penjara Sukamiskin. Bung Karno ditahan karena saat itu memiliki konflik politik penjajah Belanda.
Kini, sel penjara yang pernah ditempati Bung Karno tersebut dijadikan museum dan diberi tulisan “Bekas Kamar Bung Karno”. Lapas tersebut juga menjadi saksi atas lahirnya sebuah karya buku berjudul “Indonesia Menggugat” yang ditulis Bung Karno.
Bangunannya memiliki ciri khas. Jika dilihat dari atas, blok hunian para WBP mirip kincir angin. Pembagian blok mengikuti arah mata angin. Di Lapas Sukamiskin terdapat empat blok hunian narapidana, yaitu, Blok Utara, Blok Selatan, Blok Barat dan Blok Timur.
Masing-masing blok memiliki dua lantai yang saling berhubungan melalui bangunan bundar paling tinggi ditengah sebagai porosnya. Pada 2010, Lapas Sukamiskin diresmikan sebagai Aset bersejarah Kota Bandung, sebagai bangunan cagar budaya atau heritage.
Bersamaan dengan Lapas Sukamiskin, pemerintah kolonial Belanda juga membangun Lapas Kelas I Cirebon atau Lapas Kesambi di Jalan Kesambi, Kota Cirebon, pada tahun sama.
Editor : Agus Warsudi
kalapas sukamiskin lapas sukamiskin bandung lapas banceuy Lapas Banceuy Bandung Rutan Kebonwaru Bandung kebakaran lapas terbakar kota bandung jawa barat kanwil kemenkumham jawa barat
Artikel Terkait