Hengki mengaku tidak mengerti kenapa penyerahan aset Perumda Tirta Raharja hingga kini tidak kunjung selesai. Akibatnya, Pemda KBB belum mendapatkan profit sharing atas sumber mata air di wilayah KBB yang dipakai oleh perusahaan air minum tersebut. Termasuk dari pelanggan sambungan rumah yang berada di wilayah KBB.
Penyelesaian persoalan aset Perumda Tirta Raharja, lanjut Hengki, kini ditangani oleh Pemprov Jabar. Untuk itu pihaknya meminta agar provinsi gerak cepat (gerecep) mengambil langkah penyelesaian. Pemda KBB membuka ruang untuk mendiskusikan masalah aset Perumda Tirta Raharja agar semua clear.
"Wasitnya sekarang di provinsi, kami minta ada win-win solusi, atau ada sharing, gak masalah, asalkan aset ini tuntas. Selama ini terkadang aset yang diserahkan tidak lengkap, seperti kendaraan tidak ada BPKB-nya, tanah tidak ada sertifikatnya," tuturnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait