Dalam enam bulan terakhir, 28 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di KBB. (Foto: Ilustrasi/Ist)

"Adanya program Geprak ini memang mendorong agar masyarakat speak up (bicara), berani lapor agar pelaku diadili dan masyarakat jadi waspada, Harapannya, kasus-kasus seperti itu tidak terjadi di lingkungan mereka," ujar Eriska Hendrayana. 

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) KBB Sonya Fatmala mengatakan, di satu sisi P2TP2A KBB tidak mau ada muncul kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, tapi di sisi lain, ketika laporan kasus banyak, itu menjadi simbol masyarakat sudah berani lapor. 

"Sekarang sudah modern, orang berani dan mudah melapor, sehingga harapannya bisa melindungi perempuan dan anak dari kejahatan yang tidak masuk akal. Bukan hanya anak perempuan, laki-laki juga kadang ada yang jadi korban," tutur Sonya Fatmala.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network