Perempuan bergamis hijau dan pria berkemeja batik tidak ikut sujud saat makmum sujud salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Ponpes Al-Zaytun. (FOTO: tangkapan layar)

Saat dimintai klarifikasi terkait salat Id tidak biasa tersebut, Panji Gumilang dengan nada tinggi mengatakan, tidak masalah. Sebab memperlakukan perempuan dalam saf salat tidak melanggar syariat. Selain itu, Panji Gumilang menyatakan menganut mazhab Bung Karno sehingga menerapkan praktik beragama seperti itu.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar angkat bicara terkait viralnya pelaksanaan salat Id di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Sabtu (22/4/2023) lalu. MUI menilai, pelaksanaan salat Id di Ponpes Al-Zaytun berbeda dengan yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. 

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Rafani Achyar mengatakan, perempuan seharusnya ditempatkan di belakang saf laki-laki salat berjemaah dengan pria. 

Hal ini bukan berarti tidak menghormati atau memuliakan perempuan, namun hal ini harus dilakukan karena sholat harus berdasarkan contoh-contoh Rasul.

2. Terkait NII KW 9

Banyak informasi menyebutkan Ponpes Al-Zaytun terkait dengan Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 yang dipimpin oleh Panji Gumilang alias Abu Toto. 

Imam Supriyanto atau Mbah Imam, salah satu mantan pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Ponpes Al-Zaytun, pesantren ini merupakan tempat kaderisasi NII.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5 6
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network