"Baru 31 persen pekerja formal masuk kepada BPJS (Ketenagakerjaan). Ini adalah tanggung jawab kita semua, bukan tanggung jawab BPJS saja, termasuk pengusaha dan karyawan," tutur Wagub Jabar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jabar Romie Erfianto mengatakan, masih banyak pekerja di Jabar yang belum terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Dari 27 kota/kabupaten di Jabar, baru 31 persen pekerja yang jadi peserta.
"Masih banyak lagi karena kita pekerja di Jabar itu sebenarnya kurang lebih sekitar 18 juta, masih ada 12,6 juta lagi yang belum dicover. Jadi memang gap-nya masih sangat jauh," kata Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jabar.
Romie menytakan, BPJS Ketenagakerjaan tidak bisa bekerja sendiri untuk mendorong para pekerja mendapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan akan berkolaborasi dengan pemerintah agar semakin banyak pekerja di Jabar yang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
Apabila semua bergerak, gap coverage tersebut diharapkan bisa semakin rendah. "Pada tahun ini target kita bisa naik 10 persen. Jadi 41 persen atau 46 persen di-cover," ujar Romie.
Editor : Agus Warsudi
bpjs ketenagakerjaan ketenagakerjaan kartu pekerja kecelakaan pekerja wagub jabar Wagub Jabar Uu Ruzhanul
Artikel Terkait