Waspada! BMKG Prediksi Hujan Ekstrem Disertai Angin Kencang Landa Bandung Raya Pekan Ini

BANDUNG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Bandung memprediksi Kota Bandung dan sekitarnya bakal dilanda hujan deras dan sedang hingga ekstrem disertai angin kencang dan petir. Cuaca seperti ini terjadi selama masa pancaroba, peralihan dari kemarau ke musim hujan.

"Selama masa pancaroba ini tentu diprediksi cuaca ekstrem. Hujan akan terjadi dengan intensitas cukup tinggi, sedang hingga deras. Kemudian dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir," kata Staf data dan informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Neneng Sugianti, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

Harga Cabai Rawit Merah di Kota Bandung Tembus 100.000 per Kg

Neneng Sugianti menyatakan, potensi hujan ekstrem dengan intensitas sedang hingga deras yang terjadi selama masa peralihan, berlangsung singkat hanya 1 jam. Pada Sabtu (11/11/2023), curah hujan 63,6 milimeter per hari berkategori deras. "Sedangkan Senin (13/11/2023), curah hujan dikategorikan ringan yaitu 19 milimeter per hari," ujar Neneng Sugianto

Curah hujan di angka 10 hingga 20 milimeter, tutur dia, dikategorikan sedang. Sementara, berkategori deras jika curah hujan di atas 50 hingga 100 milimeter. "Kategori cuaca esktrem di atas 150 milimeter per hari," tutur dia.

Baca Juga

9 Tempat Dinner Romantis di Bandung, Makan Malam Ditemani Gemercik Air

Neneng Sugianti mengatakan, salam pancaroba, kecepatan angin sepekan terakhir 11 knot atau kategori kencang, tetapi belum ekstrem. "Kecepatan angin di Kota Bandung normal rata-rata 9 sampai 10 knot," ucap Neneng Sugianti.

Baca Juga

Tahapan Pemilu Sudah Terjadwal, KPU Bandung Imbau Parpol Tak Curi Start Kampanye

Selama pancaroba, ujar Neneng, masyarakat diimbau menjaga kondisi kesehatan. Selain itu tetap berhati-hati dan waspada saat berada di luar rumah.

Pohon-pohon besar di tepi jalan sebaiknya dicek mengingat potensi angin kencang dapat terjadi selama masa peralihan musim. "Hujan sedang, deras, hingga ekstrem dikhawatirkan menyebabkan longsor, banjir, dan pohon tumbang," ujar Neneng.