Waduh, Kasus Stunting di Kota Bandung Capai 9.500 Balita, Ini Langkah Pemkot

BANDUNG, iNews.id - Pemot Bandung terus berupaya menurunkan angka stunting yang saat ini mencapai 9.500 anak. Berbagai upaya terus dilakukan mulai dari pencegahan, penanganan, hingga pembentukan Satgas ODF (Open Defecation Free).
Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Nila Avianti mengatakan, ada tiga poin utama yang mempengaruhi terjadinya stunting yakni pola makan, pola asuh, dan sanitasi yang kurang sehat.
Maka untuk mencegah terjadinya stunting baru diperlukan pencegahan mulai dari hulu. Pemberian tablet penambah darah minimal satu bulan sekali bagi remaja putri dan ibu hamil. Kemudian yang paling penting yakni pemberian makanan sehat dan bergizi di 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), yaitu mulai dari usia kandungan 0 (nol) bulan hingga anak usia 2 tahun.
Karena stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kurangnya asupan protein dan sumber energi pada anak dalam waktu yang cukup lama. Sehingga menyebabkan anak gagal tumbuh.
"Makanya stunting ini tidak langsung pada saat anak lahir, tapi dari mulai ibunya hamil sampai anak 2 tahun. Kalau sudah lewat 2 tahun ini sulit diintervensinya," tuturnya.
Menurut dia, jika anak tidak ingin stunting, mulai remaja diberikan asupan gizi seimbang, minum tablet penambah darah. Ketika hamil diberikan asupan gizi yang baik sampai anaknya kemudian lahir sampai 2 tahun.
Editor: Asep Supiandi