get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Sumedang Subang, Hindari Macet dan Nikmati Pemandangan Alam Priangan Timur

Usung Motif Nanas, Tangkuban Parahu, dan Sisingaan, Batik Tulis Subang Mampu Bertahan

Selasa, 09 November 2021 - 10:00:00 WIB
Usung Motif Nanas, Tangkuban Parahu, dan Sisingaan, Batik Tulis Subang Mampu Bertahan
Perajin di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater memajang produk batik tulis khas Subang. (Foto: iNews/YUDY HERYAWAN JUANDA)

SUBANG, iNews.id - UMKM batik tulis di Kabupaten Subang, Jawa Barat berusaha bertaha di tengah pandemi Covid-19. Produk batik tulis khas Subang bermotif pemandangan alam, nanas, dan sisingaan menjadi daya tarik dan tetap diminati pelanggan.

Pandemi Covid-19 memaksa para perajin batik tulis di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang memutar otak agar tetap bisa bertahan. Selain lesunya perekonomian, mereka juga harus bersaing dengan produk batik cap.

Namun, berkat kekhasan yang diusung, batik tulis di Kabupaten Subang tetap diminati. Motif khas gambar nanas, sisingaan, kebun teh, dan Gunung Tangkuban Parahu menjadi kekhasan batik tulis Subang yang tidak dimiliki daerah lain. Sehingga, batik khas Subang tetap memiliki pelanggan setia.

Ian Sopian, perajin batik tulis Khas Subang, mengatakan, meskipun dapat bertahan, namun omzet penjualan cukup menurun saat pandemi Covid-19. Apalagi penjualan batik tulis dilakukan secara offline

"Sebagian besar pembeli cenderung ingin melihat dan menyentuh langsung kain untuk memastikan kualitasnya. Motif yang kami usung, ciri khas potensi alam di Kabupaten Subang, terutama Subang selatan," kata Ian, Selasa (9/11/2021).

Meski penjualan turun, ujar Ian, perajin batik batik tulis di Kabupaten Subang tidak patah semangat. "Mereka membuka komunikasi dengan berbagai pihak. Kami bersyukur pengelola wisata sudah bersinergi sehingga batik tulis Subang tetap dikunjungi pelanggan," ujar Ian.

Reni Anggraeni, pelanggan mengatakan, motif  batik tulis Subang memiliki ciri khas tersendiri. Untuk satu helai batik tulis khas Subang ini, perajin mematok harga mulai Rp100.000 hingga Rp200.000. "Batik di sini dibuat dengan tangan, bukan dicetak. Jadi bagus. Saya suka," kata Reni.

Kasi Pemberdayaan dan Pembiayaan UMKM  Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Subang Hari Sobari mengatakan, potensi batik tulis di Subang cukup besar. Di Kabupaten Subang terdapat tujuh kelompok perajin batik yang masih eksis sampai saat ini.

"Sebelumnya Subang memiliki 11 kelompok batik. Tetapi akibat pandemi Covid-19, tersisa tujuh kelompok batik yang masih eksis dan bertahan," kata Hari Sobari.

Pemkab Subang, ujar Hari, memiliki program untuk memperkuat UMKM batik. Termasuk bekerja sama dnegan beberapa sekolah dengan memasukkan kegiatan ekstrakurikuler membatik. "DKUPP Subang melatih dan membina kelompok batik yang ada agar lebih kreatif. Kami juga mengadakan studi banding ke lokasi sentra batik di daerah lain," ujar Hari.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut