Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Garut Sebut 8 Tahun Bupati Gagal
GARUT, iNews.id - Mahasiswa di Kabupaten Garut menolak wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pertalite dan solar, Selasa (30/8/2022). Penolakan disampaikan dalam unjuk rasa yang digelar puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Garut di dua lokasi berbeda.
Puluhan mahasiswa yang membawa bendera dan spanduk bertuliskan "Menolak Kenaikan BBM" itu berunjuk rasa di depan kompleks Sekretariat Daerah (Setda) dan DPRD Kabupaten Garut. Selain berisi tulisan menolak kenaikan BBM, spanduk mahasiswa juga berisi kata-kata, "8 Tahun Bupati Gagal".
Koordinator unjuk rasa Taufik Rofi Nugraha mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi dapat menimbulkan multiplier effect. "Dampaknya seperti inflasi tinggi, turunnya daya beli masyarakat, hingga meningkatnya angka kemiskinan," kata Taufik pada MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (30/8/2022).
Pemerintah pusat, ujar Taufik Rofi Nugraha, sejauh ini belum menyelesaikan persoalan yang selalu terjadi di setiap tahun, yakni penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Subsidi lebih banyak dinikmati orang mampu dibanding masyarakat miskin.
Editor: Agus Warsudi