get app
inews
Aa Text
Read Next : DPW PKB Jabar Instruksikan Mesin Partai Kawal Kemenangan Bedas di Pilbup Bandung 2020

Tekan Kecurangan di Pilbup Bandung 2020, Bawaslu Kerahkan Kader Pengawasan Partisipatif

Sabtu, 21 November 2020 - 18:03:00 WIB
Tekan Kecurangan di Pilbup Bandung 2020, Bawaslu Kerahkan Kader Pengawasan Partisipatif
Tiga paslon kepala daerah yang bertarung Pilbup Bandung 2020 saat pengundian nomor urut di Hotel Sutan Raja, Kamis (24/9/2020). (Foto: KPU Kabupaten Bandung)

BANDUNG, iNews.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengerahkan kader pengawasan partisipatif menjelang pencobolosan atau pemungutan suara Pemilihan Bupati (Pilbub) Bandung 9 Desember 2020 mendatang. Pengerahan kader ini dilakukan guna menekan potensi kecurangan di pesta demokrasi tersebut.

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Bandung Hedi Ardia mengatakan, konsolidasi bersama alumni Sekolah Kader Pengawasan Partifipatif (SKPP) telah dilaksanakan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman regulasi dan dinamika pengawasan di seluruh tahapan Pilbup Bandung 2020. Selain itu, untuk menguatkan barisan pengawas pengawas seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pilbup Bandung 2020.

Pasalnya, kata Hedi, menjelang hari H pencoblosan, potensi pelanggaran biasanya meningkat. "Semakin mendekati batas akhir kampanye, paslon (pasangan calon) dan timses (tim sukses) akan menggunakan berbagai cara untuk memanfaatkan waktu untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Itu dimungkinkan terjadi banyak pelanggaran," kata Hedi, Sabtu (21/11/2020).

Alumni SKPP, ujar dia, harus menjadi mata dan telinga Bawaslu Kabupaten Bandung dalam memaksimalkan pengawasan di masa-masa krusial kampanye hingga pemungutan dan penghitungan suara. "Alumni SKPP diharapkan memperkuat pasukan pengawasan di Pilbup Bandung 2020 ini," ujarnya.

Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mempersempit ruang gerak kelompok-kelompok yang berniat melakukan kecurangan dengan memanfaatkan politik uang dan pejabat daerah yang dianggap menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon (paslon) kepala daerah.

"Kami tidak ingin kecolongan dari upaya-upaya pihak yang ingin memenangkan pilkada dengan kecurangan, termasuk yang paling rawan dan dikhawatirkan yakni pembelian suara dan intimidasi kepada pemilih. Dengan semakin banyak masyarakat yang mengawasi, diharapkan hal itu (potensi kecurangan) bisa ditekan," tutur Hedi.

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Bandung mengimbau seluruh paslon menginstruksikan timses dan simpatisan untuk menjaga suasana damai hingga penghitungan suara dilakukan. Di antaranya dengan menjaga para loyalis agar tidak merusak alat peraga kampanye paslon lain.

"Kami sudah menerima laporan ada perusakan APK milik paslon. Tentu saja, hal ini sangat disayangkan karena bisa merusak suasana kompetisi yang seharusnya berlangsung secara demokratis dan fair play," tutur dia.

Diketahui, Pilbup Bandung 2020 diikuti tiga paslon kepala daerah, yakni nomor urut 1 Nia Kurnia Agustina-Usman Sayogo, nomor urut 2 Yena Iskandar Ma'soem-Atep Rizal, dan nomor urut 3 Dadang Supriatna-Syahrul Gunawan.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut