Viral, Kades Tenjolaya Berseragam ASN Kampanyekan Paslon Pilbup Bandung di Hajatan Warga
BANDUNG, iNews.id - Video seorang kepala desa (kades) yang terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati di ajang Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung 2020, viral di media sosial. Masyarakat Kabupaten Bandung pun dibuat geger dengan aksi kades tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kades itu benama Ismawanto Somantri yang menjabat Kades Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Dalam video berdurasi 33 detik itu, Ismawanto berkampanye untuk salah satu paslon di atas panggung hiburan dangdut saat menghadiri acara hajatan warganya di Kampung Bebera RW 17, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Selasa (10/11/2020) kemarin.
Iswanto kala itu sebenarnya dipersilakan memberikan sambutan. Namun, dia malah memanfaatkannya untuk mengampanyekan paslon nomor urut 1, Nia Kurnia Agustina-Usman Sayogi itu. Dia mengajak warga ikut memilih paslon yang mengusung jargon Nu Pasti itu.
Parahnya lagi, Iswanto masih mengenakan seragam lengkap saat melancarkan aksinya. Dari atas panggung, dengan suaranya yang cukup lantang, Ismawanto yang ditemani beberapa orang, termasuk di antaranya artis Ki Daus mengajak warganya yang hadir di acara hajatan untuk memilih Nu Pasti di ajang Pilbup Bandung 2020.
"Ibu-ibu siap nya, naon ieu teh, naon ieu teh. Nu Pasti nomer hiji dukung nya. Khusus urang Bebera nomor hiji (Ibu-ibu siap ya. Apa ini, apa ini, apa ini? Nu Pasti nomor satu dukung ya. Khusus warga Bebera nomor 1," ujar Ismawanto sambil menunjuk tulisan Nu Pasti pada kemeja tim sukses dan mengangkat jari telunjuknya menunjukkan simbol angka 1.
Video Ismawanto yang ikut mengampanyekan paslon nomor urut 1 itu pun kini menyebar luas di media sosial, terutama aplikasi WhatsApp, Facebook dan Twitter. Selain video, foto-foto Ismawanto yang tengah menunjukkan jari simbol nomor satu juga beredar di media sosial.
Masyarakat mempertanyakan netralitas aparatur sipil negara (ASN), termasuk kades dan perangkat kades, yang selama ini digaungkan dalam ajang pesta demokrasi.
Editor: Maria Christina