Simak Trik Dekan UIN Bandung agar Jurnal Ilmiah Lolos Publikasi
BANDUNG, iNews.id - Publikasi jurnal ilmiah masih menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menunjukkan eksistensi di bidang penelitian. Simak trik dari Dean Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Wahyudin Darmalaksana agar jurnal ilmiah lolos publikasi.
Dekan FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung Wahyudin Darmalaksana mengatakan, saat ini kampus telah bergeser dari kampus pengajaran ke penelitian. Sehingga, sebenarnya akademisi telah terbiasa mengakses informasi dari himpunan big data. Tugas akademisi adalah mengelola informasi yang serba tidak beraturan menjadi pengetahuan sistematis.
Logika, kata Wahyudin, menjadi subjek utama yang harus dilakukan penguatan di lingkungan mahasiswa. Mengelola informasi big data yang terserak menjadi pengetahuan sistematis dibutuhkan logika.
"Hal teknisnya adalah keterampilan dalam penggunaan aplikasi references. Mahasiswa perlu dilatih penerapan aplikasi references menurut ketentuan standar internasional untuk penulisan akademik,” kata Wahyudin pada “Latihan Menulis Artikel Ilmiah” Ospek Mahasiswa Baru Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) UIN Bandung, Jawa Barat.
Menurut dia, penulisan artikel ilmiah tidak boleh terlepas dari template atau selingkung jurnal. Di dalam template telah diatur struktur penulisan artikel sejak introduction, method, result and discussion, dan conclusion. Jika tidak mengikuti template maka bukan artikel ilmiah namanya.
Selain itu, ujar dia, kerapian tulisan dalam artikel ilmiah sangat dinomorsatukan juga similarity maksimal 20%. Template, kerapian tulisan, dan similarity, menjadi alat interogasi sebuah artikel diterima ataukah ditolak oleh editorial jurnal ilmiah.
Dia mengemukakan, bagi mahasiswa, penulisan artikel ilmiah menjadi sarana latihan produksi statement. Artikel ilmiah mencakup kalimat dan paragraph. Tiap kalimat wajib mengutip dari sumber bereputasi.
"Statement atau pernyataan penulis terletak di antara kalimat-kalimat kutipan. Bukan statement namanya bila tidak original. Setiap statement harus original. Tegaslah penulisan artikel di lingkungan Mahasiswa tidak lain adalah latihan produksi statement,” ujarnya.
Wahyudin menuturkan, jika artikel ilmiah ditolak oleh editor jurnal dipastikan karena substansi tidak tepat dengan skup yang tersedia. Jenis artikel ada tiga, yakni konseptual hasil pemikiran, eksperimen hasil observasi, dan prototipe hasil desain.
Untuk tembus di sasaran jurnal tertentu, tutur Wahyudin, dibutuhkan riset kolaborasi di antara akademisi lintas disiplin ilmu. Sehingga mulailah latihan menulis untuk sasaran jurnal bidang keilmuan atau pemikiran spesifik.
“Latihan login and submission tidak bisa diabaikan. Naskah artikel dikirim ke jurnal open access. Pengiriman artikel bisa melalui konferensi atau langsung dikirim ke open journal system. Di sini pentingnya latihan login and submission juga correspondence dengan jurnal open access,” tutur Wahyudin.
Editor: Agus Warsudi