Selama Ramadan, Percetakan Alquran Braille di Bandung Kebanjiran Pesanan
Setelah proses tersebut, para pekerja menyimpannya ke dalam alat pencetak. Satu per satu kertas dipress untuk menghasilkan huruf Braille. Setelah proses panjang, barulah seluruh kertas dengan tulisan huruf Braille disusun hingga mendapatkan satu set Alquran.
Menurut Sofyan, pekerja di percetakan Yayasan Wyataguna, setiap hari tiga set Alquran khusus tuna netra dapat diproduksi. "Produksi Alquran dengan huruf Braille ini sudah disalurkan ke seluruh penjuru Indonesia bagi penyandang disabilitas," kata Sofyan yang merupakan staf Processing Braille di Percetakan Yayasan Wyataguna.
Sofyan mengemukakan, percetakan Braille di Yayasan Wyataguna Bandung berdiri sejak 1973. Yang dicetak, bukan cuma Alquran, tetapi juga buku-buku pelajaran, soal ujian nasional berhuruf Braille.
"Dulu semua buku pelajar maupun soal ujian nasional berhuruf Braille dicetak di sini. Namun sejak tahun 2000-an, Kementerian Pendidikan menyebar sentra-sentra Braille. Sehingga kami menjadi lebih ringan," kata Sofyan.
Editor: Agus Warsudi