Santri Bunuh Pemilik Warung di Bandung, Keluarga Harap Polisi Ungkap Motif Pelaku

BANDUNG, iNews.id - Masih ingat kasus pembunuhan terhadap pemilik warung berinisial AK yang diduga dilakukan MAZ, santri korban bully di Baleendah? Aksi sadis pelaku yang berkali-kali menusukkan pisau ke tubuh AK membuat keluarga korban trauma.

Mereka berharap polisi mengusut tuntas kasus tersebut hingga ke akarnya.

29.000 Ton Sampah Masih Numpuk di Bandung, Perlu 1 Bulan untuk Diangkut

"Keluarga ingin mencari keadilan. Apa motif dari pembunuhan ini. Karena perbuatan tersangka murni pembunuhan berencana sesuai dengan Pasal 340 KUHPidana," kata kuasa hukum keluarga korban Rahmad Lubis, saat dihubungi, Jumat (13/10/2023).

Menurut Rahmad, cara pelaku menikam korban juga sepertinya bukan amatiran. Pelaku, kata Rahmad, melancarkan beberapa tusukan kepada dua korban. Satu di antaranya meninggal dunia.

Geng Motor dan Bank Emok Marak, Warga Solokanjeruk Curhat ke Kapolresta Bandung

Sebagai informasi, Polresta Bandung menetapkan MAZ, seorang santri salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bandung sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap AK, pemilik warung di Baleendah.

Sejauh ini, polisi menyebut motif kasus tersebut karena MAZ kesal merasa tidak dihargai korban. Dengan mata pisau yang ditemukan di jalan, pelaku pun menusuk korban berkali-kali hingga tewas.

Satpol PP Ultimatum Pemilik Resto Burger di Surya Sumantri Bandung Bongkar Sendiri Bangunan

Tak hanya itu, pelaku yang masih berusia 16 tahun juga tega menusuk istri korban yang saat itu sedang hamil. Beruntung, istri korban dan bayi yang dikandungnya selamat. Namun, nyawa suaminya tak bisa diselamatkan.

Rahmad mengatakan, polisi menahan satu tersangka berstatus anak berhadapan dengan hukum yang merupakan korban bully di pondok pesantren tempatnya menimba ilmu.

"Kurang masuk akal anak korban perundungan melampiaskan amarahnya di luar sampai membunuh dengan cara sesadis itu," kata Rahmad.

Untuk itu, lanjut dia, keluarga berharap polisi mengusut perkara ini dengan sedetail-detailnya, termasuk motif di balik pembunuhan tersebut.

"Apa betul pelaku tunggal, atau ada pihak lain dibalik kejadian ini? Cara pelaku melakukan pembunuhan seperti terlatih," ujarnya.

Editor: Asep Supiandi