get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Nakes di KBB Terpapar Covid-19, Paling Banyak di Puskesmas

RSUD Cikalongwetan KBB Khusus untuk Covid-19, Pasien Umum Dialihkan ke Cililin dan Lembang

Sabtu, 26 Juni 2021 - 08:23:00 WIB
RSUD Cikalongwetan KBB Khusus untuk Covid-19, Pasien Umum Dialihkan ke Cililin dan Lembang
RSUD Cikalongwetan, KBB jadi rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19. (Foto: iNews/Yuwono Wahyu)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 seluruh rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat (KBB), penuh. Untuk menangani pasien covid-19 yang terus berdatangan, Dinkes KBB memutuskan menutup layanan instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Cikalongwetan dari pasien non-Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) KBB dr Eisenhower Sitanggang mengatakan, kondisi BOR tiga rumah sakit di KBB, yakni RSUD Cikalongwetan, Lembang, dan Cililin, rata-rata 90-95 persen. Dari tiga rumah sakit itu, RSUD Cikalong Wetan ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.

Sedangkan pasien umum atau non-Covid, dirujuk ke RSUD Cililin dan Lembang. Karena itu, Dinkes KBB mengonversi ruang perawatan di RSUD Cikalongwetan dari non-Covid-19 menjadi khusus pasien Covid-19. Begitu pun layanan IGD di RSUD Cikalongwetan hanya khusus untuk pasien terpapar virus Corona. 

Saat ini, terdapat belasan pasien Covid-19 dirawat sementara di IGD RSUD Cililin. Sehingga, RSUD Cililin tidak menerima pasien IGD. Rencananya, belasan pasien tersebut akan dipindahkan ke RSUD Cikalongwetan.

"Kami mengkhususkan RSUD Cikalongwetan menjadi rumah sakit penanganan pasien Covid-19. Saat ini sudah tidak lagi menerima rujukan pasien non-Covid atau umum/sementara pasien umum akan dialihkan ke rumah sakit lainnya di antaranya RSUD Cililin dan Lembang," Kepala Dinkes KBB, Sabtu (26/6/2021).

Untuk mengatasi kekurangan tempat tidur di RSUD Cikalongwetan, ujar dr Eisenhower, Dinkes KBB akan menambah 100 bed baru bagi pasien covid 19 yang sebelumnya tidak mendapatkan ruangan. 

"Sementara itu pasien dari rumah sakit lain mulai segera diredistribusi ke RSUD Cikalongwetan. Sedangkan pasien umum non-Covid juga dipindahkan ke rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan bpjs," ujar dr Eisenhower.

Kadinkes KBB menuturkan, secara keseluruhan BOR seluruh rumah sakit di KBB telah mencapai 96 persen atau nyaris terisi penuh. Dengan penambahan 100 bed, diharapkan dapat menurunkan BOR. 

"Terkait pasokan oksigen di RSUD Cikalongwetan dan Lembang, cukup memadai. Apalagi rumah sakit ini sudah memiliki mesin pengolah oksigen sendiri, mengambil udara dari luar diolah dan diisi ke tabung-tabung oksigen seingga tidak masalah," tutur Kadinkes KBB.

Diberitakan sebelumnya, lonjakan jumlah pasien Covid-19, tak hanya berdampak terhadap BOR di rumah sakit, tetapi juga mengancam kesehatan para tenaga kesehatan (nakes) di KBB. 

Saat ini, sebanyak 76 nakes, baik dokter maupun perawat di KBB terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tersebar di sejumlah tempat perawatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga fasilitas kesehatan lain. 

"Data terakhir yang kami kumpulkan, untuk di KBB sampai sekarang ada 76 tenaga kesehatan yang aktif terkonfimasi positif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Eisenhower Sitanggang didampingi Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P Muhammad Zauhari, Jumat (25/6/2021).

Dia menyatakan, dari jumlah nakes yang positif tersebut paling banyak adalah mereka yang bertugas di sejumlah puskesmas yang mencapai 66 orang. Diikuti oleh nakes yang bekerja di rumah sakit tujuh orang, serta di sejumlah fasilitas kesehatan lainnya ada tiga orang. 

Mereka kini sedang menjalani isolasi mandiri dan sementara tidak dulu bertugas. Sedangkan untuk nakes yang sembuh totalnya ada 252 orang, terdiri dari 88 nakes di rumah sakit, 163 di Puskesmas, dan satu orang di fasilitas kesehatan lainnya.

"Kita berharap nakes yang sedang isolasi bisa segera sembuh (negatif) agar dapat kembali berdinas. Sementara untuk nakes yang meninggal ada lima orang, satu di rumah sakit dan 4 di faskes lainnya," ujarnya.

Lebih jauh dikatakannya, akibat banyaknya nakes yang terpapar sejumlah rumah sakit dan puskesmas banyak yang kekurangan tenaga medis. Untuk itu pihaknya mencoba menambah SDM baru dengan merekrut relawan atau memperbantukan personel dari tempat lain. 

"Kita akan coba rekrut tenaga kesehatan baru karena dengan ditambahnya bed maka SDM juga harus nambah. Seperti di RSUD Cikalongwetan yang akan ditambah menjadi 100 bed untuk Covid-19, kita hitung sedikitnya perlu 25 nakes tambahan supaya tercover," tutur Zauhari. 

Sementara itu Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) KBB Aditya Duta Tirani mengakui jika tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat menjadi pihak yang sangat rentan terpapar. Terlebih dengan kondisi saat ini dimana banyak lonjakan pasien dan hampir semua bed di rumah sakit terisi penuh.

"Saat ini banyak nakes yang kelelahan akibat harus melayani dan merawat pasien Covid-19 yang melonjak drastis. Kita berharap ada penambahan tenaga yang proposional seiring dengan penambahan bed, sebab kalau kelelahan dan imun turun maka akan sangat rentan terpapar," ucapnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut