get app
inews
Aa Text
Read Next : Ridwan Kamil Mohon Maaf kepada Warga Jabar yang Terdampak PPKM Darurat 

Ridwan Kamil: Jabar Lakukan 3 Langkah Stratagis untuk Tekan Tingkat Keterisian RS

Rabu, 14 Juli 2021 - 16:00:00 WIB
Ridwan Kamil: Jabar Lakukan 3 Langkah Stratagis untuk Tekan Tingkat Keterisian RS
Gedung rektorat Telkom University. Pemprov Jabar bekerja sama dengan Telkom Property dalam pengadaan tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dengan memanfaatkan asrama mahasiswa Tel-U. (Foto: https://smb.telkomuniversity.ac.id)

BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jabar melakukan tiga langkah untuk menekan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) rujukan. Ketiga langkah itu antara lain menambah tempat tidur pasien Covid-19 di RS, menyediakan tempat isolasi mandiri di desa-desa, dan pusat pengalihan perawatan bagi pasien yang akan sembuh.

"Dengan tiga langkah tersebut, tiga hari terakhir membuat (BOR) kita turun 3 persen, tapi kasus aktif masih naik. Kesimpulannya, strategi mencegah OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan ke rumah sakit, memindahkan yang mau sehat, dan menambah bed (pasien) Covid-19 efektif menekan BOR," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Selasa (13/7/2021). 

Selain tiga langkah itu, ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Pemprov Jabar juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menekan BOR. Salah satunya berkolaborasi dengan Telkom Property. 

Kang Emil menyetakan, Telkom Property menyiapkan asrama mahasiswa di Telkom University (Tel-U), Kabupaten Bandung sebagai pusat isolasi mandiri. Pada tahap awal, disiapkan dua gedung asrama Tel-U dengan kapasitas 260 tempat tidur. 

Penyiapan fasilitas isolasi mandiri di asrama Tel-U dipercepat. Pasalnya, dalam situasi saat ini, kecepatan sangat diperlukan untuk memenuhi pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19 yang akan menjalani isolasi mandiri. "Makanya, tahap satu arahan saya tolong dikebut segera dalam dua hari ini," ujar Kang Emil.

Gubernur meminta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jabar Nina Susana Dewi untuk mengatur teknis pelaksanaannya. asrama mahasiswa tersebut bisa digunakan untuk dua pilihan, yakni pusat isolasi mandiri atau tempat pemulihan pasien Covid-19 setelah dirawat di rumah sakit. 

Selain pusat isolasi, perlu penyiapan tenaga kesehatan. Jangan sampai pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di asrama Tel-U justru tak terakomodasi akibat minimnya tenaga kesehatan. 

"Saya minta Kadinkes Jabar pikirkan peruntukannya (tenaga kesehatan di pusat isolasi asrama Tel-U), apakah sebagai isolasi yang ringan, orang tanpa gejala (OTG) tapi rumahnya tidak cukup, atau sekian persen untuk pasien dari rumah sakit yang proses pemulihan," tutur Gubernur. 

Pusat isolasi di asrama Tel-U, kata Kang Emil, bisa digunakan untuk seluruh masyarakat Jabar. "Walaupun lokasinya ada di Kabupaten Bandung, tapi fasilitas ini untuk seluruh warga Jawa Barat dengan radius empat jam perjalanan," ucap Kang Emil.

Selain berkolaborasi dengan Telkom Property, kata Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar juga bekerja sama dengan PT Pertamedika IHC yang akan mendirikan rumah sakit modular sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Kang Emil pun merekomendasikan lahan Bumi Perkemahan Jatinangor sebagai lokasi rumah sakit modular tersebut. Bumi perkemahan memiliki lahan cukup luas dan jauh dari permukiman. "Itu di lapangan perkemahan Jatinangor di belakang IPDN atau Unpad, lapangannya sudah rata dan bisa dijadikan rumah sakit darurat," ujarnya. 

Lahan bumi perkemahan tersebut berdekatan dengan beberapa daerah lainnya di Jabar, seperti Garut dan Tasikmalaya. "Kalau setuju, tolong disurvei, pilih saja lokasinya. Saya setuju di mana saja karena kita berpacu dengan waktu," tutur Kang Emil. 

Sementara itu, Kadinkes Jabar Nina Susana Dewi meminta IDI bisa memberikan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) untuk para relawan tenaga kesehatan untuk menumbuhkan semangat pada tenaga kesehatan yang menjadi relawan. "Jadi seluruh dokter yang menjadi relawan diberikan SKP supaya mereka semangat," kata Nina. 

Ketua Ikatan IDI Jabar Eka Mulyana mengatakan, dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kerja-kerja maksimal perlu dilakukan, agar angka kasus harian Covid-19 dapat ditekan dan PPKM Darurat tidak diperpanjang. 

"Kami mendukung penuh. Insya Allah dengan 27 cabang kota/kabupaten, apa yang dicanangkan oleh Pak Gubernur mengenai harapan bahwa PPKM bisa ditingkatkan dengan kerja maksimal agar tidak diperpanjang, meskipun ada kabar pemerintah pusat akan memperpanjang PPKM," kata Eka.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut