get app
inews
Aa Text
Read Next : Ancaman Resesi 2023, Jabar Siapkan BLT bagi Pekerja Terkena PHK 

Resesi 2023, Ridwan Kamil Ajak Warga Berduit Belanja Produk Lokal dan Piknik di Jabar

Jumat, 18 November 2022 - 13:13:00 WIB
Resesi 2023, Ridwan Kamil Ajak Warga Berduit Belanja Produk Lokal dan Piknik di Jabar
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengajak warga yang memiliki kemampuan ekonomi untuk berbelanja produk lolak dan piknik di Jabar dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi 2023. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak warganya untuk meningkatkan belanja produk lokal dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi 2023 mendatang. Ajakan yang ditujukan kepada warga yang memiliki kemampuan ekonomi atau tidak terdampak langsung resesi tersebut dinilainya bakal mampu menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Saya mengajak warga Jabar yang tidak terdampak langsung oleh perdagangan global untuk bela negara dengan belanja produk lokal sebanyak-banyaknya dan piknik seluas-luasnya. Bagi yang terdampak nanti kita kasih subsidi BLT (bantuan langsung tunai)," tutur Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Jumat (18/11/2022).

Tidak hanya berbelanja produk lokal, lanjut Ridwan Kamil, pihaknya juga mengajak warga berduit lainnya untuk berlibur di Jabar. Menurutnya, uang yang dibelanjakan mereka saat berlibur di Jabar dapat membantu melawan resesi. 

"Piknik seluas luasnya, belanja sebanyak-banyaknya kepada warga yang tidak terkena dampak langsung oleh perdagangan global," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya. 

Diketahui, Indonesia diprediksi akan mengalami resesi ekonomi di tahun 2023, namun dampaknya tidak terlalu signifikan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga. 

Menurut Kang Emil, mayoritas ekonom dunia yang dimintai pendapat menyatakan, Indonesia tak akan mengalami resesi terlalu besar. Negara-negara di zona Asia relatif lebih kecil terkena resesi dibandingkan dengan negara di luar zona Asia. 

"Diprediksi tahun depan terjadi resesi, khsususnya negara di luar zona Asia. Zona Asia relatif tak akan terlalu terkena resesi. Dari 100 persen ekonom dunia yang dimintai pendapat pun, 90 persennya menyatakan Indonesia tak akan terdampak terlalu besar," ujarnya. 


Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, selain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tumbuh positif, kesenjangan dengan angka inflasi pun tidak terlalu jauh. Artinya, kenaikan harga masih terkendali. 

"Pertumbuhan ekonomi kita masih positif, gap dengan inflasi juga tidak terlalu jauh, artinya kenaikan harga masih terkendali," ujar dia. 

Begitu pula di Jabar, pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun ini hampir menyentuh 6 persen. Menurut dia, meningkatnya inflasi lebih karena dipengaruhi oleh harga bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan harga sembako di pasar-pasar tradisional di Jabar masih terkendali. 

"Jabar juga mewakili, kita tumbuh tertinggi di kuartal III hampir 6 persen pertumbuhan ekonominya. Inflasi tinggi lebih karena BBM, bukan sembako," kata Kang Emil. 


Sebelumnya, Kang Emil juga mengatakan, Pemprov Jabar menyiapkan skema BLT di tengah ancaman resesi ekonomi yang diprediksi terjadi pada 2023 mendatang. 

BLT tersebut bakal diberikan para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak resesi tersebut.

"Kepada yang terdampak langsung, kena PHK oleh perusahaan yang perdagangannya global karena pesanan turun, pabrik kurangi produksi. Nah, nanti ada BLT," ujar Kang Emil. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut